This data may be outdated as it has not been updated for a while. You may want to click on the refresh button below.
Data updated on 2023-11-21 16:40:02 UTC
Umar Haen, singer-songwriter yang berusaha tetap waras dengan jalan menuliskan kegelisahan hidupnya menjadi lagu. Lirik yang ia tulis adalah refleksi dari realita kehidupan yang ia hadapi sehari-hari.
Nama aslinya adalah Umarudin Wicaksono. Lahir dari keluarga petani di Temanggung dan kini hidup ngekos sembari bekerja paruh waktu di Yogyakarta. Umar Haen sendiri adalah nama panggung yang ia pilih karena kekagumannya pada sosok Bung Karno.
Perjalanan bermusiknya dimulai pada 2015. Ia melahirkan anak pertamanya, album "Gumam Sepertiga Malam" pada 2018 silam. Berisikan 9 lagu, album ini memuat kegelisahan pemuda desa yang tersesat dalam petualangan buku-cinta-pesta di Yogyakarta. Kegelisahan ini tergambar dalam lagu-lagu seperti "Di Jogja Kita Belajar", " Tentang Generasi Kita", dan "Kisah Kampungku".
Yang identik dari solois satu ini adalah komposisi arok dan petikan gitarnya. Arok adalah instrumen yang ia buat dan desain sendiri. Dibantu bapaknya yang tukang kayu, ia menyulap bekas pintu yang teronggok di gudang menjadi semacam perkusi yang ia mainkan dengan dua kaki. Arok ia mainkan seorang diri sembari memetik gitar dan bernyanyi.
Nama aslinya adalah Umarudin Wicaksono. Lahir dari keluarga petani di Temanggung dan kini hidup ngekos sembari bekerja paruh waktu di Yogyakarta. Umar Haen sendiri adalah nama panggung yang ia pilih karena kekagumannya pada sosok Bung Karno.
Perjalanan bermusiknya dimulai pada 2015. Ia melahirkan anak pertamanya, album "Gumam Sepertiga Malam" pada 2018 silam. Berisikan 9 lagu, album ini memuat kegelisahan pemuda desa yang tersesat dalam petualangan buku-cinta-pesta di Yogyakarta. Kegelisahan ini tergambar dalam lagu-lagu seperti "Di Jogja Kita Belajar", " Tentang Generasi Kita", dan "Kisah Kampungku".
Yang identik dari solois satu ini adalah komposisi arok dan petikan gitarnya. Arok adalah instrumen yang ia buat dan desain sendiri. Dibantu bapaknya yang tukang kayu, ia menyulap bekas pintu yang teronggok di gudang menjadi semacam perkusi yang ia mainkan dengan dua kaki. Arok ia mainkan seorang diri sembari memetik gitar dan bernyanyi.
Genres
: indonesian folkTotal plays
161,098
Updated on 2023-11-21
Social media links
Monthly listeners
1,090
Followers
930
Top Cities
Most popular tracks
Track | Plays | Duration | Release date | |
---|---|---|---|---|
|
59,035 | 4:60 | 2018-02-13 | |
|
30,552 | 5:18 | 2017-04-13 | |
|
20,274 | 4:26 | 2016-11-17 | |
|
8,055 | 4:36 | 2018-12-21 | |
|
6,952 | 5:34 | 2018-12-21 | |
|
5,761 | 4:44 | 2022-04-15 | |
|
5,401 | 5:26 | 2018-12-21 | |
|
5,108 | 4:09 | 2018-12-21 | |
|
4,799 | 7:16 | 2018-12-21 | |
|
4,462 | 4:18 | 2018-12-21 |